Kamis 23 Jul 2015 23:31 WIB
Penyerangan Masjid di Papua

BIN dan TNI Gelar Rapat Tertutup Terkait Tolikara

Rep: C20/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan) berjabat tangan dengan Kepala BIN Sutiyoso (kiri) usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/7). (Antara/Yudhi Mahatma)
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan) berjabat tangan dengan Kepala BIN Sutiyoso (kiri) usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/7). (Antara/Yudhi Mahatma)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menggelar rapat tertutup bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Rapat itu guna membahas insiden bentrokan di Karubaga, Tolikara, Papua.

Dalam rapat tertutup tersebut hadir pula tokoh-tokoh lintas agama. Seperti Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Ignatius Suharyo, Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Marsudi Syuhud, Perwakilan Umat Budha Indonesia Hartati Moerdaya dan cendikiawan Muslim Azyumqrdi Azra.

"Kami berharap tidak terjadi keributan antar umat beragama akibat insiden di Tolikara," kata Sutiyoso di rumah dinas Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Kamis (23/7).

Sutiyoso menilai ada pihak ketiga yang ikut terlibat dalam kerusuhan di Tolikara. Menurut dia, pihak ketiga tersebut mengincar sumber daya energi yang melimpah di Papua.

"Negara kita memiliki kekayaan alam yang melimpah khususnya di Papua. Ada pihak ketiga yang dapat mendeteksi melalui satelit dan tengah mengincarnya," ujar Sutiyoso.

Sutiyoso menegaskan akan segera mencari informasi lebih dalam terkait hal tersebut. Dalam pertemuan tertutup itu juga hadir Ketua Komisi Nasional Pemuda Indonesia Muhammad Rifai Darus, Kepala Badan Intelijen Strategis Mayjen TNI Erwin Syafitri dan Kepala Badan Intelijen Kepolisian Komisaris Jenderal Djoko Mukti.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement