REPUBLIKA.CO.ID, ASUNCION – Berdasarkan informasi dari Kementerian Luar Negeri Paraguay pada Kamis (23/7) waktu setempat, Amerika Serikat mengirimkan permintaan ekstradisi ke Paraguay untuk mantan presiden konfederasi sepak bola Amerika Selatan (CONMEBOL), Nicolas Leoz. Dia ditangkap karena tuduhan pemerasan dalam skandal korupsi FIFA.
Pria berusia 86 tahun itu sudah mendekam di tahanan sejak 1 Juni lalu setelah terjadi penangkapan dengan 13 pejabat sepak bola internasional lainnya beserta media olahraga dan eksekutif pemasaran, termasuk beberapa dari badan sepak bola dunia FIFA. Tuduhan yang memberatkan mereka adalah adanya uang suap lebih dari 150 juta dolar.
“Kami sudah menerima dokumen dari Kedutaan Besar Amerika Serikat dan sudah diteruskan ke Mahkamah Agung,” kata Juana Nuenez penghubung kementerian dengan sistem peradilan Paraguay, menurut Reuters, Jumat (24/7). “Tidak ada batas waktu untuk pengadilan dalam memutuskan perkara tersebut,” lanjutnya.
Kemudian pengacara Leoz, Ricardo Preda mengatakan kliennya tidak bersalah dan terkejut dengan sejumlah uang yang dituduhkan tersebut. Dia juga mengkritik proses ekstradisi yang menurutnya sangat tidak jelas, karena jangka waktu yang dibutuhkan relatif lama dengan proses yang cukup panjang.
Pada bulan lalu Leoz menandatangani hukum pengupasan tanah yang baru untuk kekebalan markas CONMEBOL. Hal itu tentu memicu kecurigaan yang semakin kompleks dari pihak berwenang. Status kuasi-diplomatik yang diberikan untuk tanah seluas 40 hektare sejak tahun 1997 itu mencegah pihak berwenang untuk dapat memeriksanya.