Jumat 24 Jul 2015 15:07 WIB

Ratusan Warga Bogor Shalat Istisqo Minta Hujan

Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan di Tanah Air.
Foto: Republika/Rakhmawati La'lang/ca
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan di Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ratusan warga Kota Bogor, Jawa Barat, berkumpul di Lapangan Sempur melaksanakan Shalat Istisqo untuk meminta hujan, Jumat (24/7) siang.

Shalat minta hujan yang diimami Ketua MUI Kota Bogor KH Adam Ibrahim, dihadiri Wali Kota Bima Arya Sugiarto, Wakil Wali Kota Usmar Hariman, Dandrem 061/Suryakancana, Kol Inf Fulad, Sekretaris Daerah Ade Syarif Hidayat, pimpinan unsur Muspida. Warga telah berdatangan dari pukul 13.00 WIB, ratusan warga ini berasal dari berbagai unsur seperti masyarakat umum, pegawai pemerintahan, anggota dewan, pelajar, unsur TNI dan juga Kepolisian.

Shalat baru dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Sebelum dimulai, pihak penyelenggara memberikan selebaran berisi tuntunan penyelenggaraan Shalat Istisqo. Ketua MUI KH Adam Ibrahim juga menuntun jamaah untuk beristigfar sebelum shalat dimulai.

"Jadikan panas ini sebagai penyemangat kita meminta hujan pada Allah," kata KH Adam Ibrahim kepada jamaah.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mengajak masyarakatnya untuk melaksanakan Shalat Istisqo atau meminta hujan, setelah satu bulan wilayah tersebut tidak diguyur hujan. Bahkan, warga mulai mengalami kesulitan air bersih.

"Sesuai dengan arahan Wali Kota Bogor yang mengajak masyarakat untuk bersama-sama menggelar Shalat Istisqo. Kami mengajak warga untuk menggelar shalat hujan di Lapangan Sempur siang ini jam 14.00 WIB," kata KH Adam Ibrahim.

Adam mengatakan, musim kemarau di beberapa daerah termasuk Kota Bogor telah berlangsung cukup lama dan berkepanjangan, sehingga menimbulkan persoalan bagi warga. Salah satunya permasalahan paling krusial yakni kesulitan mendapatkan air bersih.

Dua RW di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, dilaporkan telah mengalami kesulitan air bersih hingga harus mendapat pasokan dari PDAM Tirta Pakuan. Kesulitan air bersih ini dirasakan oleh masyarakat yangg masih menggunakan sumur-sumur tradisional. Sementara masyarakat yang menggunakan air dari PDAM tidak berpengaruh besar.

Persoalannya dari keseluruhan total penduduk Kota Bogor, PDAM baru mampu melayani 75 persen masyarakat. Sisanya, masih menggunakan sumur tanah, bor dan sebagainya.

"Melihat fenomena saat ini, Wali Kota Bima Arya meminta MUI untuk melaksanakan Shalat Istisqo. Mari bersama-sama kita meminta kepada Allah agar diturunkan hujan," kata Adam.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement