REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj meyakini ada pihak luar yang intevensi di balik insiden Tolikara, Papua. Aqil menegaskan, aktor tersebut sudah seharusnya ditangkap.
"Itu urusan polisi, tapi saya yakin pasti ada aktor intelektual dan harus ditangkap," ujar Aqil saat ditemui di kantor PBNU Pusat, di jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (24/7).
Said Aqil mengatakan, sejatinya Tolikara sudah tenang. Namun, ia mengkhawatirkan akan muncul aksi balas dendam di lain tempat. Atau, barangkali ada pihak yang berusaha memprovikasi unsur balas dendam. "Permasalah di Tolikara ini sangat kompleks," katanya.
Sebut saja tentang adanya Peraturan Derah (Perda) yang melarang pembangunan masjid. menurutnya, ini sudah sangat jelas melarang hak dan kebebasan umat beragama. Ini juga dianggap telah bertentangan dengan Undangn-Undang Dasar 1945.
"Sudah saya tekankan kepada khotib shalat Jumat untuk tidak menyampaikan khotbah yang bermuatan provokasi," ujarnya.