Senin 27 Jul 2015 06:46 WIB
Muktamar NU

'Sistem Ahwa di Muktamar NU Ilegal'

Nahdlatul Ulama.
Nahdlatul Ulama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 29 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) sepakat menolak upaya pemaksaan sistem ahlul halli wal aqdi atau Ahwa untuk pemilihan Rois Am PBNU dalam Muktamar ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur pada 1-5 Agustus nanti.

“Jadi kita sepakat menolak pemaksaan Ahwa ini karena jelas ilegal dan menyalahi AD/ART NU,” ungkap Rois Syuriyyah PWNU Sulteng KH Jamaluddin Maryajang, Ahad (26/7) .

Respon penolakan itu muncul karena elite PBNU dan panitia Muktamar telah melayangkan surat yang meminta pengurus NU di tingkat wilayah (provinsi) dan cabang untuk menentukan calon anggota Ahwa dan menyerahkannya saat registrasi peserta Muktamar.

“Hal ini jelas bentuk pemaksaan kehendak yang wajib tidak kita ikuti,” ungkapnya.

Terkait dengan hal itu, PWNU Jawa Tengah bahkan telah membuat edaran yang ditujukan kepada seluruh PCNU di Jawa Tengah dan ditembuskan ke PBNU. Surat tersebutditandatangani oleh Rois Syuriyyah KH Ubaidillah Shodaqoh, Katib Syuriyyah KH Ahmad Sya’roni, Ketua Tanfidziyyah Abu Hafsin dan Sekretatris Muhammad Arja.

Surat bernomor PW/11/375/VII/2015 itu menyatakan keberatan dan menolak untuk menyerahkan calon Ahwa saat pendaftaran peserta Muktamar.

Rois Syuriyyah PWNU Bengkulu KH Abdul Munir menambahkan bahwa pemaksaan Ahwa itu merupakan bentuk rekayasa panitia Muktamar yang harus ditolak karena sarat dengan kepentingan dan berdasarkan mekanisme organisasi NU.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement