REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Para pengasuh muda Pesantren Bahrul Ulum (BU) Tambakberas, Jombang menurunkan spanduk partai politik Partai Kebangkitan Bangsa yang berada di lingkungan pesantren.
Mereka tidak ingin Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) menjadi ajang kampanye partai politik, terutama di area pesantren yang memiliki sekitar 7.000 santri tersebut.
Aksi sweeping yang dipimpin oleh Humas Pesantren BU Gus Latif Malik ini diikuti beberapa santri dan pengurus. “Seluruh pengurus sudah sepakat bahwa kawasan pesantren yang ditempati kegiatan Muktamar ke-33 NU harus bebas atribut partai. Makanya, kita hari ini melakukan sweeping,” ujarnya dilansir dari website infomuktamarnu.com, Senin (27/7).
Hal ini, menurutnya, dilakukan sesuai rapat keluarga besar Bahrul Ulum. “Ini keputusan musyawrah keluarga pesantren. Meski spanduk sebagai ucapan selamat juga harus dibersihkan,” imbuhnya.
Spanduk yang diturunkan itu, antara lain bertuliskan Selamat dan Sukses Muktamar ke-33 NU yang terdapat gambar Partai PKB dan foto Wakil Bupati Bangkalan Mondzir Rofii. Spanduk itu terpampang di tembok salah satu madrasah yang berada di pintu masuk Pesantren Bahrul Ulum.
Pesantren bahrul Ulum merupakan salah satu lokasi Muktamar ke-33 NU. Di pesantren ini nanti akan digunakan kegiatan tiga komisi Bahtsul Masa’il Diniyah. Sekitar 1.200 peserta Muktamar dari berbagai daerah akan hadir di pesantren ini.