Selasa 28 Jul 2015 16:44 WIB

In Picture: Demam Batu Akik di Papua

.

Red: Mohamad Amin Madani

Seorang pedagang menunjukan batu akik di Pasar Batu, Sentani, Jayapura, Papua, Rabu (28/7). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Seorang pedagang menunjukan batu akik di Pasar Batu, Sentani, Jayapura, Papua, Rabu (28/7). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Suasana transaksi pedagang dan pembeli batu akik di Pasar Batu, Sentani, Jayapura, Papua, Rabu (28/7). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Suasana transaksi pedagang dan pembeli batu akik di Pasar Batu, Sentani, Jayapura, Papua, Rabu (28/7). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Seorang pedagang meerapikan batu akik yang dijualnya di Pasar Batu, Sentani, Jayapura, Papua, Rabu (28/7). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

Seorang pedagang memasarkan batu akik di Pasar Batu, Sentani, Jayapura, Papua, Rabu (28/7). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Pedagang batu akik di Pasar Batu, Sentani, Jayapura, Papua, Rabu (28/8). 

Seolah tak mau kalah dengan daerah lain, demam batu akik pun melanda masyarakat Papua. Mereka memanfaatkan kekayaan alam berupa batu-batuan dari Gunung Siclop, Gunung Ormo, dan Gunung Onsu, untuk kemudian diolah dan dijual kepada masyarakat luas.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement