REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebagai salah satu penerus amanat pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Salahuddin Wahid atau Gus Sholah meyakinkan bahwa ormas Islam terbesar tersebut harus mengaplikasikan Pancasila lebih luas.
“NU sudah berkali-kali menyatakan bahwa NU adalah organisasi yang selalu terlibat di dalam kegiatan kebangsaan,” kata Gus Sholah, Selasa (28/7).
Dari mulai awal sebelum merdeka, lanjutnya, kemudian menjadi ormas Islam pertama yang menegaskan bahwa Pancasila adalah dasar negara, bahkan melahirkan dokumen hubungan Islam dengan Pancasila.
Cucu pendiri NU KH Hasyim Asy’ary ini berharap, kaum nahdliyyin mampu memaknai Pancasila dalam kehidupan. Pancasila selama ini yang lebih kita soroti, menurutnya, adalah di dalam kaitan sila pertama. Yakni, hubungan antara agama dengan negara. Ketuhanan yang Maha Esa.
“Nah, padahal ujungnya kan pada keadilan sosial. Nah, ini yang perlu diberi perhatian. Keadilan sosial di dalam kebijakan ekonomi dan kebijakan-kebijakan yang lain perlu juga disuarakan oleh NU. NU perlu memberikan saran, memberikan konsep ekonomi seperti apa yang perlu dikembangkan oleh bangsa dan negara Indonesia ini,” tegasnya.