Jumat 31 Jul 2015 16:16 WIB
Muktamar NU

Siap Maju Jadi Ketum PBNU, Gus Sholah Ingin Perbaiki NU

Salahuddin Wahid
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Salahuddin Wahid

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ary, Salahudin Wahid atau akrab disapa Gus Sholah menyatakan diri siap maju dalam bursa calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Muktamar ke-33 NU, Jombang, Jawa Timur, 1-5 Agustus 2015.

"Saya ingin perbaikan organisasi yang baik, transparan, akuntabel, serta efektif. Kedua, saya lebih tekankan kaderisasi. Dua hal ini penting untuk menghidupkan NU sampai ke daerah," kata Gus Sholah, Jumat (31/7).

Sebagai organisasi Islam terbesar, ia menilai, NU mesti punya prioritas agar perannya semakin nyata untuk negara. Menurut pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur ini, NU sudah berhasil membantu sektor pendidikan di Tanah Air. Pembangunan universitas, pesantren, hingga madrasah menjadi peran nyata NU.

"Bagaimana usaha pendidikan itu berdiri sampai sekarang. Makanya diperlukan pematangan organisasi serta kaderisasi yang lebih baik," sebut adik Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid itu.

Gus Sholah juga memiliki beberapa catatan dan keinginan besar terhadap NU kedepannya. Yakni, sebagai organisasi keagamaan, NU harus netral dan tidak berpolitik.

NU pun, menurutnya,  harus bisa memajukan umatnya di bidang pendidikan dan ekonomi. Karenanya NU harus bisa membudayakan kewirausahaan di kalangan pondok pesantren sebagai bekal para santri untuk bisa mandiri.

“NU harus bisa membesarkan pondok pesantren yang menjadi tempat mencari ilmu dan pendirikan karakter bagi masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah kejujuran dan kesederhanaan, karena itulah tameng dari korupsi,” cetusnya.

Yang terpenting lagi, Gus Sholah mengingatkan agar pengurus harus bermanfaat bagi NU, bukan memanfaatkan NU untuk kepentingan pribadi atau golongannya.

Dengan semakin meningkatnya dukungan terhadap dirinya membuat Gus Sholah optimis dan yakin bisa terpilih dalam Muktamar.

"Kalau ditanya itu, insyaallah saya yakin," ujarnya mantap.

Dia menyebut para calon yang menyatakan siap maju memiliki peluang yang sama. Gus Sholah tak memprioritaskan salah satu nama dari para pesaingnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement