REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Sebanyak 15 polisi Kolombia tewas usai helikopter yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan, Selasa (4/8) waktu setempat. Helikopter jenis UH-60 Blakc Hawk buatan Amerika Serikat itu jatuh dan terbakar di kawasan hutan di sebelah barat laut Kolombia.
Berdasarkan keterangan Kepolisian Nasional Kolombia, helikopter tersebut mengalami kerusakan mesin saat diterjunkan dalam operasi pemberantasan geng narkotika di sekitar wilayah Antioquia, sekitar 450 km sebelah timur laut Bogota, ibukota Kolombia.
''Akibatnya 15 polisi gugur dan dua lainnya mengalami luka-luka,'' ujar perwakilan Kepolisian Nasional seperti dikutip Reuters, Selasa (4/8).
Pemerintah Kolombia memang memiliki puluhan Helikopter jenis Black Hawk ini guna mendukung kinerja Kepolisian Nasional. Helikopter-helikopter itu kerap digunakan untuk memburu gerilyawan-gerilyawan sayap kiri, geng-geng kriminal, dan kartel-kartel perdagangan narkoba.
Kecelakaan ini terjadi empat hari usai insiden kecelakaan pesawat yang juga menimpa aparat kepolisian setempat. Sebelumnya, pesawat buatan Spanyol, CASA C-235, juga mengalami kerusakan mesin saat akhirnya terjatuh di sebelah timur laut Kolombia.
Kecelakaan itu mengakibatkan setidaknya 11 petugas kepolisian tewas.Saat ini, Kepolisian Nasional Kolombia memang tengah menggelar operasi pemberantasan narkotika dan memburu geng kriminal, yang diduga menjadi dalang peredaran narkotika di kawasan Amerika Selatan.
Geng kriminal tersebut dikenal juga dengan 'Klan Usuga', yang didukung oleh kelompok paramiliter sayap kanan.Kepala geng kriminal tersebut, Dario Antonio Usuga atau biasa dikenal 'Otoniel', diduga memimpin sekitar dua ribu anggota. Bahkan, pemerintah Amerika Serikat menawarkan imbalan sebesar lima juta dolar as bagi siapapun yang bisa memberikan informasi terkait keberadaan Usuga.