REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Sebagian besar saham Asia lebih tinggi saat tutup Rabu (5/6), ini lantaran investor tengah menunggu rilis data Amerika Serikat untuk mengkaji Federal Reserve yang akan menaikan tingkat suku bunga yang tengah berada di level terendah.
Seperti dilansir Japan Today, Kamis (6/8) Nikkei 225 naik sebesar 0,7 persen menjadi 20.666,74 sementara Kospi Korea Selatan naik 0,1 persen menjadi 2.030,11. Hangseng naik 0,3 persen menjadi 24.472,48 sedang Cina Shanghai Composite Index merosot hingga 1,3 persen menjadi 3.708,66.
Australia S&P/ASX 200 juga mengalami penurunan 0,3 persen menjadi 5.679,00. Sementara saham Taiwan, India dan Asia Tenggara meningkat.
Dari Wall Street, Bursa saham Amerika Serikat terus mengamai penurunan selama tiga hari berturut-turut. The Standard & Poor 500 merosot 0,2 persen menjadi 2,093.32. Dow Jones Industrial Average turun 0,3 persen menjadi 17,550.69.
Begitupun dengan Indeks komposit Nasdaq yang turun 0,2 persen menjadi 5,105.55. Sementara itu, pada perdagangan energi harga minyak mengalami kenaikan di hari kedua.
Benckmark minyak mentah Amerika Serikat bertambah menjadi 46,01 dolar per barel di bursa perdagangan elektornik New York Mercantile Exchange dan kesepakatan di tutup pada 45,74 dolar per barel dua hari kemarin. Sedang minyak mentah Brent di London naik menjadi 50,22 dolar per barel.