REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Transisi yang dibentuk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyatakan seharusnya PT Liga Indonesia dapat berkordinasi dengan mereka terkait penyelenggaraan ompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2015/2016.
Anggota Tim Transisi Cheppy Triprakoso Wartono mengatakan PSSI tidak dapat menyelenggarakan ISL. "Operator kompetisi PT Liga Indonesia seharusnya koordinasi dengan kami. Tapi PT Liga kan tak mau kordinasi dengan kami dan BOPI, nekat saja," ujar Cheppy, Kamis (6/8).
Ia mengatakan Surat Keputusan (SK) Menpora Nomor 01307 tahun 2015 tentang Pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) belum dicabut. Sehinga PSSI tidak dapat menggelar kompetisi tertinggi tersebut meskipun PTUN telah mengabulkan gugatan PSSI terhadap Kemenpora. Ia mengatakan PSSI tidak dapat diakui karena keputusan belum final.
Menurutnya kepolisian juga tidak akan memberikan izin apabila tidak mendapatkan surat rekomendasi dari Tim Transisi dan BOPI.
"Kepolisian mau keluar kan izin kalau ada rekomendasi dari kami dan BOPI. Ini aturan seenaknya saja, emang dia hidup di negara mana," ujar Cheppy.
Adapun awal pekan ini PSSI telah menggelar konferensi pers usai mengikuti rapat Komite Eksekutif PSSI di Jakarta. Dalam konferensi pers tersebut dinyatakan bahwa pada pekan ketiga Oktober kompetisi ISL akan dilanjutkan, setelah sebelumnya sempat tertunda.