REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin pasukan militer elite Iran Alquds, Qassem Soleimani, bertemu dengan petinggi Rusia di Moskow. Soleimani bertolak ke Moskow kendati mendapat larangan berpergian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pejabat Iran mengonfirmasi kepergian Soleimani, Jumat (7/8). Menurut pejabat yang tak ingin disebutkan namannya itu, Soleimani melakukan perjalanan ke Rusia pada pertengahan Juli lalu. Saat itu, ia terlibat dalam pembicaraan bilateral dan regional, terutama menyangkut pengiriman misil S-300 dan senjata lain ke Iran.
Fox News melaporkan, Kamis (6/8), Soleimani tiba di Moskow pada 24 Juli. Ia sempat bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu sebelum bertolak lagi ke Teheran tiga hari kemudian.
Qassem Soleimani bertanggung jawab atas pasukan Garda Revolusi Iran di luar negeri. Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi larangan bepergian dan pembekuan aset ke Soleimani sejak 2007.
Juru bicara Kremlin membantah pertemuan antara Soleimani dan Putin. Bagaimanapun dua pejabat keamanan AS mengatakan, Washington percaya adanya pertemuan antara Soleimani dan Putin.
Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power mengatakan, semua pihak harus mengikuti aturan larangan bepergian itu. Sumber keamanan AS mengatakan, Soleimani juga telah menggelar sejumlah pertemuan lain di Moskow pada Juli.
Pejabat senior AS mengatakan, sanksi AS ke Soleimani akan tetap berlanjut meski kesepakatan nuklir Iran telah disepakati.
