Sabtu 08 Aug 2015 10:25 WIB

Mogok Makan, Tahanan Palestina Kritis

Petugas keamanan menangkap remaja Palestina.
Foto: Reuters
Petugas keamanan menangkap remaja Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Seorang narapidana Palestina yang melakukan aksi mogok makan di penjara Israel dalam kondisi kritis. Komite Palang Merah Internasional (ICRC) memperingatkan, Jumat (7/8).

Menurut ICRC, Mohammed Allan kini sudah ada di rumah sakit Israel. Mereka berharap Israel dapat memberi izin kepada keluarga korban untuk berkunjung,

"Kami yakin kondis Allan saat ini sangat berbahaya," ujar Jacques de Maico, ketua delegasi ICRC di Israel dan wilayah pendudukan Palestina.

Ia mengatakan, keluarga Allan sudah tidak bisa mengunjunginya sejak 22 Maret. Keluarga sangat khawatir akan kondisi kerabat mereka.

Juru bicara penjara Israel belum bisa dimintai komentar. Pada Juli lalu, parlemen Israel menyetujui undang-undang kontroversial. UU itu mengizinkan petugas memaksa makan tahanan mogok makan yang terancam mati.

UU ini mendapat kritik dari doktor dan kelompok hak asasi manusia.  ICRC, kata de Maio, meminta agar ditemukan solusi yang bisa melindungi fisik dan juga moral Allan.

 

Allan telah mogok makan selama 50 hari. Bulan lalu, Israel membebaskan anggota Jihad Islam yang melakukan mogok makan selama 56 hari.

Israel kerap melakukan penahanan terhadap warga Palestina tanpa melalui persidangan. Penahanan bahkan bisa dilakukan selama bertahun-tahun.

sumber : Maannews
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement