REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Otoritas Israel akan memasukan makanan secara paksa ke tahanan Palesitina yang sedang kritis akibat mogok makan. Ini akan menjadi kasus pertama, sejak parlemen menyetujui Untang-Undang pemaksaan itu.
Sebelumnya Komite Palang Merah Indonesia mengatakan, kondisi aktivis Jihad Islam Mohammed Allaan dalam keadaan kritis. Kondisinya memburuk setelah mogok makan selama lebih dari 50 hari.
Pengacara Allaan Jamil al-Khatib mengatakan kepada AFP, pejabat pengadilan telah memberitahukannya keinginan Israel untuk memasukan makanan atau suplemen secara paksa ke Allaan.
"Saya telah memberitahukannya, tapi Allaan sepertinya masih ingin terus melanjutkan aksi itu," ujar Khatib.
Ia menambahkan, terhitung hingga akhir pekan lalu, Allaan sudah mogok makan selama 55 hari. Saat ini, Allaan ditempatkan di ruang perawatan darurat rumah sakit Israel.
Menteri Kesehatan Palestina mengingatkan, memasukkan suplemen secara paksa akan membahayakan kehidupan Allaan.
Allaan menganggap penahanannya tidak memenuhi unsur keadilan. Ia ditahan tanpa ada persidangan.