REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengerahkan 135.672 personel guna mengamankan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak. Pilkada serentak, sesuai rencana, akan digelar pada 9 Desember 2015.
"(Personel) dari total 31 Polda di seluruh Indonesia," kata Asisten Operasi (Asops) Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono di Jakarta, Kamis (13/8).
Mantan Kapolda Jawa Timur ini mengatakan Polri menggelar gladi lapangan atau simulasi pengamanan tahapan Pilkada yang melibatkan seluruh Polda se-Indonesia, selain Aceh. Unggung menuturkan pelaksanaan simulasi untuk memperjelas sistem pengamanan, sehingga pimpinan kepolisian di wilayah mengetahui tahapan yang harus dilakukan.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menegaskan, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti telah menyampaikan seluruh Kapolda, Kapolres, Karoops dan Kasat Brimob agar siap menghadapi Pilkada serentak. Mabes Polri juga menyiapkan pasukan sebanyak 3.500 personel untuk mempertebal saat terjadi peningkatan kondisi yang berpotensi rusuh (Kontijensi).
Unggung mengaku telah memetakan daerah rawan konflik yang berpotensi terjadi gangguan keamanan ketertiban masyarakat. Polri menerapkan pola pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan sistem dua polisi dan 10 petugas lingkungan masyarakat (linmas) menjaga lima TPS (2-10-5).
"Daerah rawan satu 2-4-2, rawan dua 2-2-1," ungkap Unggung, menegaskan.