REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memberikan anugerah tanda kehormatan pada 46 tokoh di Istana Negara, Kamis (13/8). Salah satu tokoh yang menerima penghargaan yakni mantan ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafi'i Ma'arif.
Lelaki yang akrab disapa Buya Syafi'i tersebut mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama. Penghargaan diberikan atas jasa dan pengabdian Syafi'i pada pembangunan bangsa. "Saya hargai apa yang diberikan ini. Mudah-mudahan kita bisa melakukan yang lebih baik untuk bangsa ini," ujar Syafi'i yang didampingi istrinya.
Selain Buya Syafi'i, penghargaan Bintang Mahaputera Utama juga diberikan di antaranya pada cendekiawan muslim Harun Nasution, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2010-2011 Muhammad Busyro Muqoddas, tokoh pers Sura Paloh dan politikus senior Sabam Sirait.
Pemberian anugerah kehormatan tersebut diberikan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 83/TK/Tahun 2015. Lewat Keppres yang sama, Presiden juga memberikan Anugerah Bintang Mahaputra Adipradana pada empat tokoh, yakni Ketua MK periode 2013-2015 Hamdan Zoelva, mantan Panglima TNI Jenderal Purn Moeldoko, mantan Kapolri Jenderal Polisi Purn Sutanto, dan mantan Kapolri Jenderal Polisi Purn H. S. Bimantoro.
Selain itu, Jokowi juga memberikan Anugerah Tanda Kehormatan Bintang Penegak Demokrasi Utama kepada Ketua KPU Husni Kamil Manik dan Ketua Bawaslu Muhammad.
Adapun Anugerah Bintang Jasa Pratama diberikan pada istri Duta Besar RI untuk Pakistan tahun 2012-12 Mei 2015, almarhumah Heri Listyawati Burhan. Sementara, Tanda Kehormatan Bintang Budaya Paramadharma kepada delapan tokoh, salah satunya Kiai Haji Mustofa Bisri (Gus Mus), pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Rembang.
Upacara pemberian anugerah tersebut digelar di Istana Negara. Pemberian anugerah ini dilakukan dalam rangka memeringati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70.