REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mantan Presiden RI, Megawati Soekarno Putri mengaku bingung dengan sistem pemilihan kepala daerah saat ini. Terlebih dalam pilkada serentak mengharuskan pertarungan politik diikuti minimal oleh dua pasangan calon. Jika tidak, maka pilkada ditunda hingga 2017.
“Ini otak saya berpikir, seperti apa ya modelnya seperti itu, kalau saya pemimpin, saya jadikan dia (pasangan calon tunggal),’ kata Megawati di kompleks parlemen Senayan, Selasa (18/8).
Menurutnya, munculnya pasangan calon tunggal membuktikan pemimpin tersebut dicintai oleh rakyatnya. Karena dicintai oleh rakyatnya, dia berhak untuk dipilih menjadi pemimpin di daerah.
"Entah dipilih dua periode, selama 50 tahun atau berapapun, asal dicintai rakyat, harusnya boleh saja," katanya.
Misalnya, seperti di Surabaya, kata Mega, Tri Rismaharini sangat dicintai rakyatnya, tapi kalau hanya menjadi pasangan tunggal, dia pasti bingung karena tidak bisa dipilih juga.
“Saya bilang, memusingkan Republik ini untuk mencari pemimpin,” imbuhnya.