REPUBLIKA.CO.ID, BODRUM -- Lima pengungsi Suriah meninggal pada Selasa dini hari ketika kapal yang mereka tumpangi dari Turki menuju Yunani terbalik, demikian laporan-laporan. Seorang penyintas mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa para korban terjebak di lambung kapal.
Kantor Berita Turki, Anatolia melaporkan bahwa terdapat 24 pengungsi yang diselamatkan dari perahu serat gelas yang terbalik setelah meninggalkan semenanjung Bodrum di Turki menuju pulau Kos di Laut Agea di Yunani. "Jenazah lima korban sudah ditemukan," demikian ditambahkan.
Seorang juru foto AFP di Bodrum menyaksikan sejumlah mayat diangkut kembali ke pantai oleh petugas keamanan pantai sementara para penyintas menyaksikannya. Mereka diselubungi selimut untuk mencegah hipotermia, dan kepala-kepala mereka menunduk putus asa.
Seorang penyintas, warga Suriah dari Provinsi Aleppo yang menolak menyebutkan namanya, mengatakan kepada AFP bahwa para korban meninggal itu terjebak di lambung kapal ketika kendaraan laut itu terbalik.
Laporan menyebutkan bahwa penyebab kapal terbalik belum jelas tetapi para pengungsi yang berbicara kepada juru foto AFP mengatakan bahwa kapal itu kelebihan muatan. Anatolia melaporkan ada tiga orang termasuk seorang anak, yang diselamatkan dari lambung kapal oleh para penyelam.
Para penyintas dikirim ke rumah sakit setempat sedangkan korban meninggal dikirim ke rumah duka. Sekitar sepekan yang lalu jumlah pelarian meningkat tajam, kebanyakan mereka berasal dari Suriah, Afganistan, Pakistan dan Afrika, yang berusaha meninggalkan Turki melalui laut menuju Yunani dengan harapan untuk menemukan hidup baru di negara-negara Uni Eropa.
Berdasarkan data dari pemerintah yang diperoleh AFP, petugas keamanan pantai telah menyelamatkan 18.800 pendatang di Laut Agea pada bulan lalu dan lebih dari 5.275 pada pekan lalu saja.
Para pendatang, kebanyakan membayar seribu dolar AS kepada para penyelundup untuk menaiki kapal penuh risiko, dengan memanfaatkan laut tenang saat musim panas yang merupakan masa pelayaran paling bagus.