REPUBLIKA.CO.ID, NEW JERSEY -- Seorang nenek asal New Jersey, Amerika Serikat (AS), Elaine Fydrych menggunakan obituari-nya untuk menyampaikan pesan terakhir yang sangat penting bagi teman dan keluarga. Dalam obituari, dia berpesan agar mereka tidak memilih Hillary Rodham Clinton sebagai Presiden dalam Pemilu Amerika Serikat 2016, mendatang.
Dilansir dari associated press, Kamis (20/8), suami Elaine, Joe Fydrych, mengatakan bahwa istrinya sudah meninggal pada 13 Agustus lalu. Menurutnya, Elaine sendiri merupakan simpatisan Partai Demokrat yang kini mengusung Hillary sebagai calon presiden.
Rasa ketidaksukaan Elaine terhadap Hillary bermula saat adanya berita mengenai serangan ke Benghazi 2012, lalu. Dirinya meyakini ahwa penanganan Hillary sebagai sekretaris negara terbilang menyedihkan.
Permintaan terakhir Elaine tersebut diungkapkan kepada Joe beberapa pekan sebelum meninggal. Berita tersebut berasal dari laporan pihak netral yang menjadi saksi tragedi Benghazi. Namun, laporan tersebut sebenarnya tidak menyebutkan nama Hillary Clinton.
Permintaan Elaine tersebut tertulis dalam bait terakhir obituari-nya. Dalam pesan, tertulis 'Sebagai pengganti bunga, jangan memilih Hillary Clinton'
Elaine Fydrych adalah seorang aktris yang tampil di banyak produksi drama lokal dan senang bercanda dan tertawa. Dirinya meninggal pada usia 63 tahun.