Kamis 20 Aug 2015 15:09 WIB

20 Gerilyawan Abu Sayyaf Tewas dalam Bentrokan

Gerilyawan Abu Sayyaf.
Foto: historycommons.org
Gerilyawan Abu Sayyaf.

REPUBLIKA.CO.ID, ZAMBOANGA -- Tentara Filipina bentrok dengan kelompok Abu Sayyaf di dua pulau di Filipina Selatan menyebabkan 20 pemberontak tewas saat pertempuran terus berkecamuk, Rabu (19/8).

Komandan Militer Gabungan Kelompok Tugas di pulau tersebut Brigadir Jenderal Alan Arrojado mengatakan pertempuran terbaru dan paling sengit terjadi di Kota Indanan di selatan Pulau Jolo ketika tentara berusaha menyelamatkan para sandera dan menghadapi sekitar seratus anggota dari kelompok yang berafiliasi dengan Alqaidah itu.

Sebanyak 15 anggota Abu Sayyaf tewas dalam pertempuran ketika militer mengggunakan senjata artileri secara bertubi-tubi untuk memukul mundur serangan pemberontak.

Arrojado menambahkan tidak ada laporan tentang korban dari pihak militer tetapi baku tembak masih berlangsung di Jolo dan ia juga tidak menyebutkan salah satu korban penculikan tersebut.

Di pulau terdekat dari Jolo, yaitu Basilan sekitar 890 kilometer dari Manila, patroli tentara mengejar gerombolan pejuang Abu Sayyaf pada Selasa (18/8) sehingga memicu dua hari bentrokan yang menewaskan lima pemberontak dan satu tentara.

Baik Basilan maupun Jolo yang berada di ujung barat daya negara itu merupakan benteng dari Abu Sayyaf, sebuah kelompok dengan kekuatan beberapa ratus orang bersenjata yang didirikan pada 1990 dengan pendanaannya diketahui berasal dari jaringan Alqaidah pimpinan Usamah Bin Laden.

Pekan lalu, potongan tubuh dari seorang kepala desa yang diculik oleh Abu Sayyaf ditemukan di Jolo. Menurut militer, Abu Sayyaf saat ini menahan setidaknya tujuh sandera.

Kelompok ini juga telah disalahkan atas serangan teror terburuk di negara itu, termasuk pengeboman sebuah kapal feri di Teluk Manila pada 2004 yang menewaskan lebih dari 100 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement