REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kementerian Perhubungan melalui PPD mengoperasikan 78 unit armada bus yang menjadi alat transportasi penghubung antara Jakarta dengan daerah penyangga. Nantinya, bus ini akan melayani trayek dari titik daerah penyangga ke pusat kota Jakarta.
Direktur Jendral Perhubungan Darat, Joko Sasono mengatakan, transportasi antar daerah yang terintegrasi seperti ini merupakan salah satu solusi untuk mengurai kemacetan. Harapannya dengan adanya transportasi publik yang bisa menjangkau kebutuhan masyarakat akan meminimalisir tumpahnya jumlah kendaraan pribadi di kota Jakarta.
"Harapannya ini bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Sehingga tak perlu lagi membawa mobil pribadi. Moda transportasi saat ini lebih beragam," ujar Joko di Gelora Bung Karno, Jumat (21/8).
Nantinya menurut Joko, Transjabodetabek ini akan melayani sekitar 17 koridor yang ada di daerah penyangga seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Saat sesampainya di wilayah Kota Jakarta Transjakarta akan beroperasi seperti layaknya transjakarta pada umumnya. Mereka akan berhenti pada setiap koridor yang ada.
Biaya yang harus dikeluarkan oleh para penumpang juga tak banyak. Rp 9.000 tarif yang dipasang oleh Transjabodetabek ini nantinya bisa dimanfaatkan oleh seluruh penumpang. Jadi, penumpang Transjabodetabek tidak perlu membayar lagi ongkos transjakarta.