REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Musyawarah Nasional (Munas) Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke IX menjadi momentum bagi bangsa untuk menguatkan nilai amar ma'ruf nahimunkar. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin pada malam Ta'ruf Munas MUI IX, di Hotel Garden Palace, Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Senin (24/8).
Para ulama di negeri ini, jelasnya, masih menghadapi persoalan besar dalam dakwah untuk membangun iman dan akhlak bangsa. "Dakwah kita selama ini masih low impact atau bahkan no impact," kata Kiai Maruf di hadapan pengurus MUI dari berbagai daerah di tanah air.
Selama ini, lanjutnya, para ulama ini belum mampu mencegah segala kemungkaran. Namun baru bisa sebatas mengimbau untuk tidak melakukan. Karena itu MUI, mencoba merespon persoalan ini dengan menjadikan sub tema besar pada penyelenggaraan Munas MUI ke IX Surabaya ini.
MUI memiliki tujuan utama umat Islam kembali menjadi umat khaira ummah. Umat Islam yang khaira ummah ini pernah dicapai pada masa Rasulullah Muhammad SAW. Untuk ini, perlu gerakan penguatan umat, agar semua menjadi khaira ummah, dalam segala aspek kehidupan bangsa ini.
Untuk dapat mewujudkan hal itu, syaratnya bangsa ini harus memiliki kekuatan para ulama untuk melakukan banyak hal dalam rangka penguatan amar maruf nahimunkar. "Termasuk memperkuat ukuwah agar kita menjadi Islam yang bersatu dan kuat," tegasnya.