Jumat 28 Aug 2015 13:56 WIB

Serapan Anggaran Jabar di Bawah Rata-Rata

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Esthi Maharani
jawa barat
Foto: jabar
jawa barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jawa Barat Ayi Hambali berharap, Gubernur Jawa Barat melakukan terobosan untuk mendongkrak serapan APBD 2015. Saat ini serapan anggaran Provinsi Jawa Barat termasuk yang terendah di Indonesia.

"Jabar paling rendah ya sekitar 20 persen, saya tidak tahu kenapa," ujar Ayi di sela-sela Sosialisasi empat Pilar di Pondok Pesantren Al-Falah Bandung, Kamis (27/8).

Menurut Ayi, serapan anggaran di provinsi lain saat ini rata-rata 41-42 persen. Bahkan, dikawasan barat seperti Sumatera misalnya sudah berkisar 50 persenan.

"Jadi Jabar ini di bawah rata-rata," katanya.

Ayi mengaku tidak tahu apa yang menjadi penyebab masih rendahnya serapan Jabar. Bisa saja, karena terlalu hati-hati atau karena aturannya belum lengkap.

"Memang problem kami itu di sana, di administrasi," katanya.

Menurutnya, wacana pemerintah untuk tidak memidanakan kepala daerah karena kesalahan administratif yang dilakukan harus didukung.

"Jadi kalau masalahnya administratif bukan pidana maka dimaklumi, itu bukan untuk mengakali," katanya.

Menurut Ayi, terserapnya APBD ataupun APBN merupakan salah satu cara untuk mendongkrak perekonomian di Indonesia. Sebab semakin lambat penyerapan anggaran maka semakin lesu perekonomian.

"Kalau anggaran cair, maka daya beli masyarakat terdongkrak. Kalau kita mengharapkan investasi terlalu jauh, rumit," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement