Sabtu 29 Aug 2015 02:50 WIB

Perluas Pasar, Pertamina Lubricant Akuisisi Pabrik di Thailand

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pertamina Lubricant
Pertamina Lubricant

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anak Perusahaan PT Pertamina (persero), PT Pertamina Lubricants mengakuisisi perusahaan pelumas berbasis di Thailand. Direktur Utama Pertamina Lubricant Gigih W. Irianto mengungkapkan, perusahaan ini akan menjadikan perusahaan pelumas itu untuk meningkatkan produksi oli Pertamina Lubricants.

Selain itu, perusahaan itu juga akan digunakan sebagai pintu masuk ke negara-negara ASEAN lainnya.

"Home base kami cabang di Thailand ditujukan untuk menaikkan value perusahaan setelah proses akuisisi, baik volume dan profitability-nya meningkat dua kali lipat," kata Gigih kepada media, Jumat (28/8).

Gigih menambahkan, pabrik perusahaan yang telah diakuisisi tersebut memiliki kapasitas 3.500 KL per tahun. Pabrik oli tersebut, lanjutnya, dinamai menjadi Pertamina Lubricants Thailand. Pertamina Lubricants Thailand ini menjadi pintu masuk pelumas anak usaha Pertamina, ke negara-negara Indochina.

"Kami masuk ke Kamboja, Vietnam, dan masukj ke Indochina. Kami head to head dengan perusahaan pelumas lainnya, seperti Shell," kata dia.

Sekadar informasi, Pertamina Lubricants punya kapasitas produksi oli 455 ribu KL, base oil group III sintesis dari kilang Dumai 360 ribu MT, kapasitas produksi lubricants base oil group I/II sebanyak 428 ribu MT, dan kapasitas produksi VM 8 ribu KL. Perusahaan itu juga punya 7 area penjualan domestik, 3 gudang utama, dan 42 depot supply point.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement