REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih mempertimbangkan sanksi terhadap perusahaan dan individu di Cina yang mengambil untung dari peretas sistem rahasia AS, Ahad (30/8).
Sumber pemerintahan Barack Obama yang tidak ingin disebutkan identitasnya mengatakan, keputusan akhir sanksi kemungkinan akan keluar dalam dua pekan ke depan.
AS berulangkali menuduh Cina berada di balik serangkaian serangan peretasan data Paman Sam. Beijing telah menyangkal terlibat. Masalah ini pun mengganggu hubungan dua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut.
Pejabat AS dan pakar siber mengatakan peretas menggunakan taktik teknologi tinggi untuk membangun database secara masif yang dapat digunakan untuk tujuan pengintaian. Peretas juga bisa mendapat akses pada data rahasia dari jaringan lain.
Washington Post melaporkan sanksi dapat berupa pembekuan aset di luar negeri. "Sanksi-sanksi ini akan mengirim sinyal pada Beijing bahwa pemerintah akan mulai melawan," kata dia.