REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja seluruh Indonesia (KSPSI), Sugianto memaparkan solusi agar para buruh tidak mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Salah satunya membentuk Tim Efisiensi dari serikat buruh, untuk mengawasi pemborosan di pabrik tempatnya bekerja.
Menurut dia, ada kemungkinan banyak perusahaan yang melakukan pemborosan. Seperti menyalakan lampu dan air saat tidak digunakan. Karenanya, menurut Sugianto, Tim Efisiensi akan menjalankan perannya menekan pemborosan yang bisa merugikan perusahaan.
Mereka yang membangun Tim Evisiensi, juga dituntut harus mempunyai komitmen. Komitmen tesebut intinya, tidak boleh mengurangi kesejahteraan buruh.
Namun setelah daya upaya dilakukan secara optimal dan PHK tidak bisa dihindari, mereka harus berunding tentang kompensasi pesangon. "Tapi persoalannya banyak anggota kita yang outsourcing dan kontrak. Inilah yang paling rentan di PHK," katanya.
Sugianto menuturkan, jadi begitu masa kontrak habis, karyawan langsung diputus dan tidak diperpanjang masa kerjanya. Sampai sekarang, dia mengakui belum menemukan cara mempertahankan mereka bagaimana.
"Tapi, kalau perusahaan terlalu banyak tenaga kerja asing, boleh dikurangi," sebut dia.