REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Perusahaan minyak negara mengumumkan rencana mereka menggunakan drone atau pesawat tanpa awak untuk membantu memantau kapal militer yang membawa minyak. Langkah ini dilakukan untuk memerangi pencurian di perairan negara tersebut.
Aljazirah melaporkan, perusahaan minyak negara Nigerian National Petroleum Corporation (NNPC) telah mengumumkan rencana penyebaran drone tersebut. Ini dilakukan untuk memantau pergerakan kapal dalam upaya memerangi pencurian minyak.
Direktur Utama NNPC Ibe Kachikwu mengungkapkan rencana itu pada Selasa (1/9), dalam sebuah konferensi khusus terkait keamanan di Teluk Guinea. Menurutnya mereka meluncurkan sejumlah armada termasuk drone untuk memantau pergerakan kapal di wilayah teritorial mereka.
Kachikwu menambahkan, NNPC juga berusaha membantu Angkatan Laut Nigeria menebus kurangnya perlatan untuk patroli. Dari pernyataan NNPC menambahkan, pergerakan ini diharapkan mengakhiri pencurian minyak dalam delapan bulan ke depan.
Kachikwu mengatakan, antara Juni 2014 dan Juni 2015, hampir 4000 serangan terjadi pada jaringan pipa di seluruh negeri. Total 350 orang termasuk pekerja NNPC, polisi bahkan masyarakat setempat juga telah tewas dibunuh oleh para pencuri minyak.
Padahal minyak menyumbang lebih dari 90 persen dari pendapatan devisi Nigeria.
Berbicara di konferensi Sao Tome, Perdana Menteri Nigeria Patrice Emery Trovoada mendesak negara-negara di Teluk Guinea untuk menjalin kolaborasi yang lebih baik untuk meningkatkan keamanan maritim.