Jumat 04 Sep 2015 17:38 WIB

Satelit Aqua Deteksi 101 Hotspot di Kalimantan Timur dan Utara

Titik api akibat kebakaran hutan.
Foto: ANTARA FOTO
Titik api akibat kebakaran hutan.

REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA -- Citra Satelit Aqua mendeteksi 101 hotspot atau titik panas di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Kaerah (BPBD) Kaltim, Wahyu Widhi Heranata, di Samarinda, Jumat mengatakan, "hotspot" itu terdeteksi citra Satelit Aqua pada Kamis (3/9).

"Berdasarkan citra Satelit Aqua per tanggal 3 September 2015, terpantau 101 'hotspot' atau titik panas di wilayah Kaltim dan Kalimantan Utara," ungkap Wahyu Widhi Heranata.

Di wilayah Kaltim kata Wahyu Widhi Heranata, titik panas terbanyak terdapat di Kabupaten Kutai Barat dengan 18 titik panas, kemudian di Kabupaten Kutai Timur terpantau 16 titik panas dan di Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat 13 titik panas.

Selanjutnya, sebanyak 13 titik panas juga terdeteksi di Kabupaten Berau, delapan titik panas terpantau di Kabupaten Mahakam Ulu serta masing-masing dua titik panas di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser.

Di wilayah Provinsi Kalimantan Utara lanjut Wahyu Widhi Heranata, terbanyak titik panas terdeteksi di Kabupaten Bulungan dengan 16 titik panas, sebanyak lima titik panas terpantau di Kabupaten Malinau, dua titik panas di Kabupaten Tana Tidung serta terdapat satu titik panas di Kabupaten Nunukan.

Sementara, dari citra Satelit Terra hanya memantau 13 titik panas, yakni, satu titik panas berada di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara dan 12 diantaranya berada di wilayah Kaltim masing-masing, di Kabupaten Kutai Barat terdeteksi enam titik panas, lima titik panas di Kabupaten Berau serta satu di Kabupaten Kutai Kartanegara.

"Satelit NOAA 18 per tanggal 3 September 2015 'blankspot' atau tidak mendeteksi adanya titik panas," kata Wahyu Widhi Heranata.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement