Selasa 08 Sep 2015 08:22 WIB

Ribuan Warga Amerika Gelar Petisi untuk Tampung Pengungsi Suriah

Rep: C25/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pencari suaka asal Suriah.
Foto: reuters
Pencari suaka asal Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ribuan warga Amerika mengatakan dalam sebuah petisi online kalau Amerika Serikat sangat perlu membiarkan lebih banyak imigran yang melarikan diri dari perang saudara.

Dilansir dari Reuters, hampir 1.300 orang telah menandatangani petisi di situs MoveOn.org yang menyerukan Amerika Serikat untuk menghilangkan batas bagi pengungsi Suriah.

PBB mengatakan empat juta orang telah melarikan diri dari pertempuran, sejak awal perang saudara pada tahun 2011. Amerika Serikat telah mengakui sekitar 1.500 pengungsi, dan Gedung Putih menyatakan jika hal itu merupakan tindakan yang besar untuk atasi krisis, termasuk membangun pemukiman kembali.

Satu penandatangan petisi, Pendeta Everett Shattuck (59), dari Gereja di Mill Creek, Indiana, menuturkan kalau ia membuka rumah untuk para pengungsi adalah bagian dari tradisi AS.

"Ditambah, kami harus berbagi tanggung jawab untuk itu (perang) karena perubahan rezim di Timur Tengah. Kebanyakan dari mereka para pengungsi adalah hasil dari itu," kata Shattuck, menyinggung invasi AS ke Irak pada tahun 2003.

Wendie Wilson Miller (40) dari Studio City, California, mengungkapkan ia telah menandatangani petisi sejak krisis Suriah yang tampaknya tak berujung dan nasib pengungsi yang semakin mendesak.

"Jika Amerika Serikat membuka pintu mereka dan akan memungkinkan lebih banyak pengungsi, namun membutuhkan lebih banyak keluarga, maka saya tahu saya akan melangkah ke depan," ujar Wendie.

Petisi MoveOn menjelaskan kalau mereka yang telah menandatangani adalah keluarga, pasangan muda, mahasiswa, pasangan tua yang anak-anaknya telah pindah dan lain-lain. Seorang wanita, Shannon Brown Lehnert, dari Enumclaw, Washington, menulis di situs jika ia memiliki rumah mobil yang bisa diperbaiki.

Tetapi yang lain, meskipun menyambut pengungsi, khawatir kalau ekstrimis bisa masuk ke Amerika Serikat bersama dengan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran tersebut.

"Saya hanya berdoa bahwa tidak ada teroris yang menyamar sebagai pengungsi dan mencoba untuk masuk," tulis Patti Perry dari Cranberry Lake, New York.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement