REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama berencana untuk membangun Perguruan Tinggi Nahdatul Ulama (PTNU) di seluruh provinsi Indonesia. Ketua PBNU bidang pendidikan, Muhammad Nuh mengatakan, saat ini NU baru memiliki 24 PTNU yang mulai dibangun sejak tahun 2013 lalu.
kedepannya, NU mencita-mencitakan setiap provinsi di Indonesia memiliki PTNU. "Kalau NU mau bangkit menjelan 100 tahun maka harus memperkuat pilar yang ada. Salah satunya pilar kebangkitan pemikiran atau taswirul Afkar. Untuk membangun kebangkitan pemikiran instrumennya lembaga pendidikan," ujar Muhammad Nuh kepada Republika, Selasa (8/9).
Mantan menteri pendidikan era SBY ini menjelaskan, 24 PTNU yang saat ini sudah berdiri kebanyakan berada di pulau Jawa seperti Surabaya, Malang, dan Sidoarjo. Untuk itu, NU ingin mendorong pembangunan PTNU di luar jawa khususunya di daerah-daerah pelosok yang sangat sedikit jumlah perguruan tingginya.
Ini dikarenakan berdasarkan Angka Partisipasi Kasar (APK) baru 30 persen anak Indonesia yang kuliah. Ini artinya dari seratus anak indonesia baru 30 anak yang bisa kuliah dan 70 tidak bisa kuliah. Ini disebakan karena jumlah perguruan tinggi di daerah masih kurang.
Saat ini, PTNU yang sedang dalam proses pembangunan yakni provinsi Kaltim. Pembangunan PTNU ini akan dilakukan secara bertahap. Dalam lima tahun ke depan NU menargetkan jumlah PTNU mengalami peningkatan. Dari 24 menjadi 50.
Mantan rektor ITS Surabaya ini melanjutkan, dengan adanya PTNU maka diharapkan lembaga pendidikan ini dapat menanamkan konsep Islam rahmatain lil alamin dan Islam Ahlul Sunnah Wal Jamaah kepada generasi muda. Sehingga generasi kuda Indonesia menjadi generasi cinta damai, penuh tokeransi dan Islam moderat.
Adapun untuk pemilihan provinsi yang akan didirikan PTNU dilakukan berdasarkan beberapa kriteria. Pertama, provinsi yang paling banyak komunitas NU, provinsi yang memiliki APK relatif kecil dan berapa banyak jumlah perguraun tinggi di daerah tersebut.