REPUBLIKA.CO.ID, Perguruan tinggi agama Islam (PTAI) di Indonesia semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan akhir-akhir ini. Lantas menengok sejarah, kampus Islam manakah yang pertama kali berdiri di Tanah Air?
Abuddin Nata dalam Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia menulis, gagasan tentang perlunya perguruan tinggi Islam mulai dikemukakan secara luas pada 1930-an. Lewat tulisan-tulisannya, Mohammad Natsir menyambut baik gagasan ini. Sayangnya, cita-cita ini tidak dapat terlaksana lantaran ketidakstabilan politik.
Universitas Islam Indonesia (UII) tercatat sebagai universitas Islam pertama di Indonesia. Situs resmi UII mengisahkan, gagasan pendirian universitas ini berawal dari sidang umum Masjoemi (Majelis Sjoero Moeslimin Indonesia) 1945.
Pertemuan itu dihadiri beberapa tokoh, termasuk Bung Hatta, Mohammad Natsir, Mohammad Roem, dan KH Wachid Hasyim. Mereka sepakat membentuk Sekolah Tinggi Islam (STI). STI berdiri pada 8 Juli 1945, kemudian berkembang menjadi Universitas Islam Indonesia pada 1947.
Pada 1960, langkah penting diambil untuk mendorong pengembangan pendidikan tinggi Islam di Indonesia. Langkah itu dimulai pada 1950 tatkala pemerintah mengambil alih Fakultas Agama Islam UII menjadi PTAIN di Yogyakarta. Di Jakarta, Departemen Agama juga mendirikan Akademi Dinas Ilmu Agama (SDIA) pada 1957. Pendirian ADIA bertujuan meningkatkan kualitas pegawai negeri di bidang keagamaan.
Pada 1960, dilakukan penggabungan PTAIN dan ADIA menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN). IAIN pertama diresmikan di Yogyakarta pada 24 Agustus 1960 oleh menteri agama RI kala itu, KH Wahib Wahab.