REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekan ini Arema Cronus akan menjamu Bali United Pusam pada babak delapan besar Piala Presiden, di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (19/9). Terkait laga itu pelatih Arema Cronus, Joko Susilo meminta kepada anak asuhnya agar mewaspadai bola-bola mati yang dilakukan oleh pasukan Serdadu Triadatu.
Menurutnya, servis bola mati yang dilakukan oleh Bali United Pusam sangat memnbahayakan. Hal ini dibuktikan di laga babak penyisihan grup. Hal ini disampaikan oleh pemain Arema, Johan Alfarizie.
Pemain yang beroperasi sebagai bek sayap itu menilai anak asuh Indra Sjafri memiliki keunggulan dalam memanfaatkan peluang lewat bola mati. Tercatat, gol-gol Serdadu Tridatu ke gawang Arema mayoritas memang berawal dari situasi tendangan bebas, pojok atau pun penalti.
"Meski pertahanan kami kuat, Tapi mereka bisa memanfaatkan situasi dari bola mati," jelas Alfarizie seperti dilansir Arema, Jumat (18/9).
Selain itu, meski menggunakan seratus persen pemain lokal, kekuatan anak asuh pelatih Indra Sjafri menurut Alfarizie tidak bisa dianggap remeh. Kolektivitas antarlini memang menjadi andalan pelatih yang pernah menangani Tim Nasional Indonesia U-19.
Selain itu, Bali United juga kerap berkumpul sudah lama kumpul skuatnya, dan terus berlatih. Sehingga skuat Bali United tidak lagi kaku bahkan seperti tidak ada masalah, di saat tim lain membubarkan diri termasuk Arema.
Hal yang senada juga diutarakan oleh Bek Arema Cronus lainnya, Fabiano Beltrame. Pemain yang pernah merumput bersama Persija Jakarta itu mengungkapkan jika Bali United Pusam merupakan lawan yang berat buat Arema.
Mereka adalah tim yang bagus dan punya semangat yang luar biasa. Maka dirinya bersama rekan-rekannya harus belajar dari tiga pertandingan sebelumnya, dengan demikian para pemain Arema bisa mengantisipasi apa yang mereka lakukan.