REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bakal calon presiden dari Partai Republik Donald Trump dikecam baik oleh baik kubu Republik maupun kubu Demokrat karena meladeni pertanyaan rasis soal Islam dari seorang penanya, bahkan ikut menyampaikan pernyataan rasis.
Seperti ditulis StarTribune.com, Jumat malam waktu AS di balai kota Rochester, New Hampshire, Trump ditanyai seorang pria tentang penduduk muslim AS.
Pria itu mengawali pertanyaan dengan, "Kita menghadapi satu masalah di negeri ini, yakni orang muslim."
Alih-alih mengabaikan pernyataan rasis itu, Trump malah mengompori dengan memotong kalimat si penanya, "Ya kita semua tahu presiden kita sekarang adalah salah satunya (muslim). Anda juga tahu dia bahkan bukan orang Amerika."
Padahal rakyat Amerika tahu benar Barack Obama adalah pemeluk Kristen. Trump tertawa lepas untuk kemudian mempersilakan pria itu melanjutkan bertanya.
"Kita menghadapi kian banyaknya kamp-kamp pelatihan di mana mereka (penduduk muslim) ingin membunuh kita. Pertanyaan saya, kapan kita bisa terbebas dari itu?"
Ironisnya, tidak seperti Senator John McCain pada Pemilu tujuh tahun silam yang malah menganggap angin lalu pertanyaan rasis dari pendukungnya, Trump justru meladeni pertanyaan rasis itu.
"Kita akan mengamati hal itu dengan cara yang sama sekali berbeda. Dan tahukah Anda, banyak orang yang membahas itu dan banyak orang yang bilang hal-hal buruk terjadi di luar sana. Kita akan mencermati masalah itu," jawab Trump.
Cara Trump yang maladeni retorika rasis itu membuat para pemimpin Republik dan Demokrat mengecamnya.
"Dia sudah tahu, atau dia semestinya tahu, bahwa apa yang ditanyakan orang itu tidak benar," serang calon kuat dari Demokrat Hillary Rodham Clinton. "Seharusnya dari awal dia mengabaikan pertanyaan penuh kebencian itu."