Ahad 20 Sep 2015 04:48 WIB

'Menjadi Mualaf Didiskriminasi, Saya Punya Allah'

Rep: C33/ Red: Angga Indrawan
Muslim Nigeria menjalankan ibadah shalat.
Foto: Dailypost.ng
Muslim Nigeria menjalankan ibadah shalat.

REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Lulusan universitas Kristen Nigeria yang baru-baru ini memeluk Islam, Chukwuma Austin Dike mengatakan dia sekarang sepenuhnya menetap ke dalam agama barunya. Ia mengungkapkan sempat menerima ancaman terkait kepindahan agamanya.

Dike yang kini menggunakan nama Muhammad Mustapha mengatakan saudara-saudaranya yang berpendidikan dan berpikiran terbuka tidak memiliki masalah tentang pilihannya agama. Tapi dia mengeluhkan teman-teman dan anggota keluarga besar yang mendiskriminasikannya. 

"Karena saya menjadi Islam (mereka mendiskriminasikan) tapi saya tidak terganggu karena saya menaruh semua kepercayaan saya kepada Allah dan menjadi seorang Muslim yang penuh keyakinan," katanya seperti dilansir dari On Islam, Sabtu (19/9).

Mustapha sampai saat ini menjabat sebagai anggota dari korps layanan pemuda Nigeria di Gboko. Dirinya menyatakan memeluk Islam pada 29 Mei 2015 setelah Presiden Muhammadu Buhari dilantik. Pasalnya sebelum pemilu, ia sempat bertaruh dengan teman-temannya akan pindah agama jika Buhari menang,

"Saya selalu menyukai dan terpesona dengan segala sesuatu tentang Islam. Tetapi mengingat latar belakang saya, maka saya tidak memiliki keberanian untuk bergabung," ujarnya.

Mustapha mengatakan telah menerima banyak ancaman terhadap hidupnya, lewat telepon dan secara langsung. Ia mengaku telah sekali didatangi oleh dua orang yang memperingatkan dia untuk meninggalkan Islam atau dibunuh. Namun ia bersikeras hidupnya tidak di tangan manusia, tapi di tangan Allah. 

"Jika sesuatu terjadi padaku, itu karena pencipta saya ingin begitu. Tidak ada yang bisa melakukan apapun untuk saya," tegasnya.

Selain itu, Mustapha mengatakan tidak terganggu oleh propaganda bahwa Islam mendukung terorisme. Ia bersikeras pemahaman tentang Islam tidak sejalan dengan tindakan gerakan teroris seperti Boko Haram yang membunuh orang termasuk yang tidak bersalah.  

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement