REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Guna mencontohkan kerukunan antaragama, para pemimpin Muslim Kenya kedatangan umat Kristen ketika shalat Jumat. Peristiwa ini merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah Kenya.
Anggota Masjid Jamia Sheikh Abdullatif Essajee merespons positif peristiwa ini sebagai kemajuan bagi hubungan kedua agama."Tidak ada manusia yang berhak merendahkan manusia lain hanya karena ia mengikuti agama yang berbeda," ujarnya dalam khotbah Jumat seperti dilansir On Islam, Ahad (20/9).
Para pemimpin agama Kristen yang berasal dari berbagai wilayah di negara tersebut bergabung dengan ribuan umat Muslim di Masjid untuk mendengarkan khotbah Jumat dan mengamati para muslim shalat.
"Mari kita bekerja sama secara harmonis meskipun perbedaan agama kami," katanya.
Acara ini diselenggarakan beberapa hari menjelang Hari Perdamaian Internasional yang diselenggarakan Senin depan oleh PBB. Tujuannya guna mempromosikan perdamaian antara komunitas di tengah ancaman perpecahan dan kekerasan. Seusai kunjungan para Pimpinan Kristen, para pemimpin Muslim diharapkan mengunjungi berbagai gereja dan lembaga keagamaan lainnya dalam beberapa hari mendatang.
Pemimpin agama Katolik dan CEO dari Yayasan Perdamaian Global, Daniel Juma, mengatakan langkah para pemimpin Kristen untuk mengunjungi masjid adalah itikad baik untuk meningkatkan kerja sama di antara warga Kenya yang berbeda agama.