REPUBLIKA.CO.ID, KAWHMU -- Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi berjanji akan membentuk pemerintahan yang bebas korupsi jika ia memimpin. Dalam kampanyenya pada Senin (21/9), Suu Kyi juga berjanji menguatkan buruh, mempercepat reformasi demokrasi dan menerima kepercayaan bantuan asing.
Menggunakan kaus merah dan mengibarkan bendera partai, ribuan pendukung Suu Kyi berkumpul di pusat bisnis Yangon. Myanmar akan menyelenggarakan pemilihan umum pada 8 November untuk memberi lebih banyak ruang bagi aktivis demokrasi.
"Kita perlu pemerintah yang bebas korupsi untuk mengembangkan negara," kata Suu Kyi di Kawmhu.
Wilayah tersebut merupakan basis kuat partainya, National League for Democracy (NLD), partai terbesar Myanmar.
Suu Kyi memenangkan banyak suara di Kawhmu pada pemilu 2012. Ia bisa menjadi anggota parlemen ketika masuk ke arena politik lagi pascapenahanan. "Kawhmu adalah wilayah yang sangat spesial bagi saya," kata Suu Kyi.
Suu Kyi menghabiskan waktu 15 tahun sebagai tahanan rumah sejak 1989. Ia dibebaskan pada 2010. Suu Kyi menerima Nobel Perdamaian pada 1991 karena perannya di Myanmar.
Setelah kembali memimpin NLD, Suu Kyi diperkirakan memenangkan pemilu dengan mudah. Ia akan melawan empat rival dari partai berkuasa dan partai-partai lebih kecil.