REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Setidaknya 17 orang tewas dalam empat serangan bom yang terjadi di Baghdad, termasuk bom mobil yang diklaim oleh kelompok militan ISIS, Senin (21/9).
Dilansir dari alarabiya, kelompok pemberontak Sunni itu mengatakan telah menargetkan milisi Syiah di distrik Ameen Baghdad timur. Dua belas orang tewas dan 42 orang terluka dalam ledakan itu.
Pemerintah Irak terus berusaha mengusir pemberontak dari sebagian besar wilayah utara dan barat, tetapi masih belum menunjukkan hasil, terutama di provinsi barat Anbar.
Dua warga sipil tewas dan tujuh orang lain luka-luka ketika sebuah bom di pinggir jalan meledak di lingkungan Syiah sebelah utara Shaab. Sekitar 40 km selatan Baghdad, sebuah bom juga telah menewaskan dua orang.
Ledakan lain terjadi di dekat patroli militer di al-Mashada, di pinggiran utara ibukota, mengakibatkan seorang tentara tewas dan empat lain terluka. Tiga warga sipil juga terluka ketika sebuah roket mendarat di distrik barat al-Shula.
Tidak ada klaim dari kelompok manapun yang mengaku tanggung jawab atas serangan itu. Selain teror bom, Baghdad telah menyaksikan gelombang penculikan serta serangan terhadap pejabat pemerintah dan warga sipil.
Sebelumnya pada hari itu, orang-orang bersenjata menembak dan membunuh seorang pejabat lokal bersama dengan anak dan keponakannya di kota Tarmiya, sekitar 25 km utara Baghdad.
Pemerintah telah berjuang untuk mengendalikan milisi Syiah, yang dipandang sebagai kekuatan kritis dari ISIS, atau mengendalikan kelompok kriminal dalam melaksanakan pembunuhan, penculikan dan pemerasan.