Senin 23 Sep 2024 19:53 WIB

Diplomat Indonesia Nyaris Kena Hantaman Ledakan Diduga Bom di Pakistan

Serangan bom terjadi saat iring-iringan diplomat sedang bergerak menuju Malam Jabba,

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Iring-iringan rombongan diplomat yang hendak mengikuti Islamabad Chamber of Commerce and Industry (ICCI) menjadi target serangan ledakan di Swat Valley, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, Ahad (22/9/2024). Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Islamabad termasuk dalam rombongan diplomat tersebut. 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Roy Soemirat mengungkapkan, serangan terjadi ketika iring-iringan diplomat sedang bergerak menuju Malam Jabba, 300 kilometer dari Islamabad. Ledakan diduga berasal dari bom (improvised explosive device). Setidaknya seorang petugas polisi tewas dan tiga polisi lainnya terluka akibat insiden tersebut. 

Baca Juga

"Dalam iringan korps diplomatik tersebut turut serta Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Islamabad. KUAI KBRI Islamabad dan seluruh rombongan korps diplomatik dalam keadaan aman dan telah kembali ke Islamabad dengan selamat," kata Roy Soemirat dalam keterangannya, Senin (23/9/2024). 

Menurut Roy, sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom tersebut. "Menurut informasi dari KBRI Islamabad, saat ini banyak gambar-gambar tidak akurat terkait insiden ini yang tersebar di berbagai media internasional. Untuk itu, masyarakat diimbau juga untuk terus memantau pemberitaan secara terukur dan bertanggung jawab," ucapnya. 

"Indonesia melalui KBRI Islamabad akan terus berkoordinasi dengan aparat pemerintah pakistan guna pastikan keamanan dan keselamatan seluruh WNI di Pakistan," tambah Roy. 

Menurut data Kemlu RI, saat ini terdapat sekitar 1.200 WNI di Pakistan. Mayoritas dari mereka adalah pelajar dan WNI yang menikah dengan warga Pakistan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement