REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggaraan turnamen Piala Kemerdekaan terhitung mulai 15 Agustus hingga 13 September 2015 lalu mendapat nilai 6,5 dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
"Tingkat kesuksesannya dari skala 1 sampa dengan 10, ya, 6,5-lah," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) BOPI Heru Nugroho di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (22/9) sore.
Menurut dia, secara umum penyelenggaraan turnamen berjalan baik. Dia pun mengapresiasi kerja PT Cataluna Sportindo sebagai event organizer (EO) pelaksana turnamen.
Heru juga berterima kasih karena EO yang dipimpin oleh Darius Sinathrya itu telah membantu membangun tata kelola sepak bola yang lebih baik.
"Prosesnya berjalan baik dalam konteks tidak ada yang mengatur skor dan lain-lain. Umpama ada oknum-oknum yang main recehan di belakang, ya, itu biasalah, toh, tidak memengaruhi pertandingan," tuturnya.
Namun, Heru tidak menampik bahwa pihak Cataluna mengaku persiapan mereka kurang maksimal sehingga masih ada kekurangan di sana sini, termasuk di antaranya persoalan finansial yang hingga hari ini masih belum selesai.
"Ada beberapa hal yang paling menonjol, yaitu persoalan finansial. Karena waktu persiapan yang mepet, prediksi turunnya anggaran meleset dari yang direncanakan," katanya.
Bahkan, kata dia, ada dana sponsor sekitar Rp 5 miliar yang hingga kini belum cair. Persoalan finansial yang masih harus diselesaikan oleh pihak Cataluna dan Tim Transisi, yaitu hadiah bagi klub juara PSMS Medan sebesar Rp 1,5 miliar dan hadiah bagi klub peringkat kedua Persinga Ngawi sebesar Rp 1 miliar, serta hak-hak perangkat pertandingan.
Untuk itu, dia menargetkan paling lambat akhir bulan ini segala persoalan finansial terkait dengan penyelenggaraan Piala Kemerdekaan harus diselesaikan.