REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menyatakan ada sebagian dana sponsor Piala Kemerdekaan yang belum cair hingga menyisakan kewajiban finansial yang belum terpenuhi.
"Masih ada sekitar Rp 5 miliar yang belum turun," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) BOPI Heru Nugroho di kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (22/9) sore.
Menurut dia, masalah finansial yang timbul usai penyelenggaraan Piala Kemerdekaan tersebut dikarenakan persiapan yang kurang matang dan waktu yang terbatas sehingga prediksi turunnya anggaran meleset dari yang direncanakan baik oleh Tim Transisi maupun PT Cataluna Sportindo sebagai pelaksana turnamen.
"Proses pencairan dari sponsor kan tidak mudah. Mereka punya birokrasi sendiri. Tapi match fee buktinya sudah selesai, cuma tinggal hadiah yang belum," kata Heru.
Terkait hadiah bagi klub PSMS Medan sebesar Rp 1,5 miliar dan hadiah bagi klub peringkat kedua Persinga Ngawi sebesar Rp 1 miliar, ia menargetkan hadiah tersebut harus sudah dipenuhi paling lambat akhir bulan ini.
"Targetnya dalam dua minggu ini harus sudah selesai. Kepastiannya yang menentukan bukan Cataluna, tapi sponsornya. Yang kita imbau sponsornya mbok jangan lama-lama mencairkan dananya. Turnamen ini kan didukung oleh Presiden, masa hadiahnya belum cair," katanya.
Selain hadiah, kata Heru, masih ada pula hak-hak panitia pelaksana daerah yang belum dipenuhi oleh penyelenggara juga dikarenakan masalah teknis pencairan.
Sementara itu, CEO Cataluna Sportindo Darius Sinathrya yang ditemui di kantor Kemenpora enggan berkomentar terkait pertemuannya dengan BOPI.
"Intinya tadi kita evaluasi, kita menyampaikan laporan. Kalau hasilnya teman-teman media bisa tanyakan ke BOPI, biar satu suara," tuturnya. Pun, ia menegaskan proses komunikasi dan evaluasi dengan BOPI berjalan baik.