REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menilai pengelolaan haji Pemerintahan Arab Saudi tahun ini sangat buruk. Sudah terjadi dua kali peristiwa yang memakan ratusan korban jamaah dalam jangka waktu singkat yaitu jatuhnya crane dan tragedi mina yang baru saja terjadi.
"Banyaknya tragedi tersebut menunjukan buruknya manajemen pengelolaan haji Pemerintahan Arab Saudi," kata Ahmad Miftahul Karomah, Ketua PB PMII Bidang Media dan Komunikasi Publik, Kamis (24/9).
Hingga saat ini sudah tercatat lebih dari 700 orang jamaah haji meninggal pada tragedi Mina. Oleh karena itu, kata Ahmad, PMII meminta kepada pemerintah Indonesia untuk segara meminta perbaikan pengelolaan haji kepada pemerintah Arab Saudi.
Menurut Ahmad, sebagai negara dengan jumlah jamaah haji terbesar, sangat wajar bahkan harus menuntut adanya perbaikan tersebut. PMII merekomendasikan beberapa hal untuk perbaikan pengelolaan haji.
Pertama, pengelolaan haji harus melibatkan semua negara yang turut mengirimkan jamaahnya karena keselamatan jamaah haji sangat diutamakan. Kedua, sebagai negara dengan jumlah jamaah terbesar, Indonesia harus terlibat dalam pengelolaan manajemen haji dan Indonesia sangat wajar meminta hal ini.
Ketiga, agar ada tim pengelola haji independen yang di dalamnya berisi negara Islam dan pengirim jama’ah haji. "Kami kira ketiga hal itu dapat menjadi langkah perbaikan pengelolaan haji. Dua tragedi besar tahun ini harus menjadi introspeksi dan titik tolak perbaikan pengelolaan haji," tutup Ahmad.