REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penyembelihan hewan kurban di hari Raya Idul Adha merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh sebagian masyarakat terutama fakir miskin.
Namun, bila melihat rata-rata jumlah hewan kurban pada setiap masjid berkurang di tahun ini tentu saja ini akan memiliki dampak sendiri.
"Upaya kita untuk membahagiakan fakir miskin juga berkurang," ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Prof KH Ahmad Satori ismail, Jumat (25/9).
Itu dampak yang nyata dan dapat terlihat. Tapi bila dampak religinya, menurut Satori, ini berpengaruh pada bagaimana takaran iman manusianya saat ini, khususnya masyarakat Indonesia.
Namun, dampak tersebut juga tidak dapat dipungkiri karena beberapa sebab yang terjadi. Pertama, karena melonjaknya harga kambing dan sapi sehingga daya beli masyarakat semakin lemah.
Kedua, melemahnya ekonomi rakyat Indonesia sehingga, umat Islam yang tahun lalu bisa membeli hewan kurban tahun ini menurun.
Namun, bagi masyarakat yang mampu secara finansial, tentu saja kenaikan harga ini sebagai cobaan bagi mereka.
"Bila kuat imannya, seorang muslim akan berusaha untuk menyembelih hewan kurban, walau harus mengurangi jatah kebutuhan hariannya yang tidak primer," ujar Satori.