REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Jumlah jamaah haji asal Sukabumi yang wafat dalam tragedi Mina bertambah satu orang. Hal ini didasarkan pada pengumuman yang dilakukan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pada Rabu (30/9) pagi.
Jamaah haji yang dinyatakan wafat adalah Iis Masriah (49 tahun) yang sebelumnya dinyatakan hilang kontak. Warga Perum Bumi Cisaat Pratama RT 45 RW 13, Desa Sukamantri, Kecamatan Cisaat ini tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 61 Kabupaten Bandung.
‘’ Kami mengetahui meninggalnya teh Iis dari pemberitaan di media televisi,’’ ujar adik kandung Iis Masriah, Muhammad Holdun kepada wartawan di rumah duka Rabu (30/9).
Hingga kini keluarga belum mendapatkan pemberitahuan langsung dari Kementerian Agama (Kemenag) maupun KBIH.Informasi meninggalnya Iis, lanjut Holdun direspon keluarga dengan berkumpul di rumah duka pada Rabu pagi. Bahkan, sejumlah pelayat dari warga sekitar sudah berdatangan.
Holdun mengungkapkan, saudaranya tersebut berangkat ibadah haji bersama suaminya Dahlan Djambek (57) yang hingga kini masih dinyatakan hilang kontak. Dahlan merupakan pegawai negeri sipil (PNS) Pemkab Sukabumi yang menjabat Kepala Bidang Usaha (Binus) Dinas Pengelolaan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM).
‘’ Kami berharap, satu anggota keluarga kami bisa ditemukan dalam keadaan selamat,’’ ujar dia.
Kepala Dinas PESDM Kabupaten Sukabumi Adi Purnomo membenarkan salah satu stafnya Dahlan Djambek menunaikan ibadah haji bersama istrinya. Namun, dari dua nama tersebut baru istrinya yang dinyatakan telah meninggal dunia dalam tragedi Mina.
Sebelumnya, satu jamaah haji asal Sukabumi telah lebih dahulu dinyatakan wafat yakni Wisma Widyana Puspitasari. Jemaah haji yang merupakan warga Perum Cimahpar II Kecamatan Sukaraja ini juga tergabung dalam Kloter 61.