REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Lurah Jatisari, Mulyadi, mengungkapkan kebakaran yang menghanguskan kantor Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kelurahan Jatisari semalam diduga dipicu api pembakaran sampah dari toko furnitur.
Toko tersebut berada di sebelah kelurah. Mulyadi menuturkan, sampah sempat berusaha dipadamkan pemilik furnitur. Bukannya padam, api malah membesar.
"Semalam cuma ada penjaga kelurahan. Waktu Damkar (pemadam kebakaran) ke sana api sudah besar jadi kesulitan dipadamkan," kata Mulyadi, Jumat (2/10).
Menurut Mulyadi, Kantor LPM dan BKM ini memang bangunan sudah lama, sejak jaman Kantor Kelurahan masih bernama Desa. Baru beberapa waktu lalu, lanjutnya, kantor berukuran 4X6 m ini diperbaiki kamar mandinya. "Pihak furnitur sendiri sudah dimintai keterangan oleh aparat dari Polsek Jatiasih," katanya.
Meski kantor Kelurahan terbakar, Mulyadi membantah jika bukti-bukti atau dokumen perjalanan ke luar negeri yang dilakukan dirinya bersama Walikota Bekasi, Rahmat Effendi dan juga beberapa Pejabat lainnya di lingkungan Pemkot Bekasi ikut hangus terbakar.
"Jadi gak bener itu, isu itu kalau dokumen perjalanan itu terbakar di kantor LPM/BKM," ujar Mulyadi. Dokumen yang terbakar di kantor LPM/BKM Kelurahan itu, kata Mulyadi, merupakan proposal-proposal kegiatan LPM/BKM.
"Itu juga hardcopy-nya yang kebakar, kalau softcopy-nya masih ada," katanya.