REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengungkapkan, ada sejumlah hal spesial yang disiapkan TNI dalam upacara puncak peringatan HUT TNI ke-70 di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, pada Senin (5/10).
Menurut Gatot, untuk pertama kalinya TNI bakal menggelar demonstrasi pertempuran udara dan laut di satu tempat.
Untuk itu, diperlukan tempat yang memadai untuk bisa menggelar parade dan defile pasukan, serta demonstrasi pertempuran udara-laut. Salah satu tempat yang dianggap representatif menggelar hal tersebut adalah di dermaga PT. Indah Kiat di Cilegon, Banten.
Tidak hanya itu, Gatot pun mengungkapkan, alasan utama TNI menggelar demonstrasi pertempuran udara dan laut guna menunjukkan dukungan terhadap rencana perwujudan visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
''Sesuai kebijakan Presiden menjadikan indonesia sebagai poros maritim dunia, Jadi TNI harus mempunyai keunggulan udara dan laut,'' kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Ahad (4/10).
TNI akan menurunkan secara total setidaknya sekitar 12 ribu personel. Selain defile dan parade pasukan dan demonstrasi pertempuran udara dan laut, TNI juga akan menggelar demo alutsista di tiga matra, yaitu enam Tank Scorpion; empat Tank Marder; empat Panser Tarantula dan radar Giraffe, serta empat tank BMP 3 F; tiga Tank LVT 7 dan tiga Roket RM 70 Grad serta dua Howitzer LG 1 MK 2 milik TNI AL.
Selain itu, dua kendaraan khusus Smart Hunter; dua truk Mercy Target; satu Drone dan 24 pesawat terdiri dari 16 pesawat tempur (enam pesawat F-16 fighting falcon, enam pesawat Sukhoi Su-27/30 dan empat pesawat T-50i Golden Eagle), termasuk dua pesawat C-130 Hercules dan dua pesawat CN-295.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga dijadwalkan hadir dan menjadi inspektur upacara dalam peringatan puncak HUT TNI ke-70 tersebut. Panglima TNI pun berharap, dari demonstrasi pertempuran udara dan laut ini, pemerintah bisa menyediakan dan berupaya menjadikan kekuatan TNI lebih hebat, terlebih untuk menyokong visi poros maritim.
''Kami harus mencari teknologi yang tinggi dan battle proven. Jadi kekuatan TNI bisa sesuai dengan visi poros maritim dunia. Ke depan, kami akan meminta agar lebih hebat lagi, kami perlu ini dan itu,'' ujar Gatot.