REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara akan menggelar doa untuk meminta hujan. Hal itu dilakukan seiring musim kemarau panjang yang melanda wilayah ini.
Asisten Pemberdayaan Masyarakat Pemkab Gorontalo Utara, Sufrizal Yusuf, Rabu (7/10) di Gorontalo mengatakan, dampak musim kemarau telah menimbulkan beragam persoalan di tengah-tengah masyarakat. Kekeringan telah menyebabkan beberapa wilayah ekstrim sulit mendapatkan air bersih. Di antaranya di Desa Katialada Kecamatan Kwandang, Desa Dambalo Kecamatan Tomilito dan Desa Tolinggula Pantai Kecamatan Tolinggula.
Bencana gagal panen dan kekurangan pangan terjadi hampir di seluruh wilayah kecamatan.
Pemerintah daerah pun menginisiasi digelarnya doa minta hujan melalui Shalat Istisqa. Shalat meminta hujan itu akan dilakukan bersamaan dengan penyambutan tahun baru Islam 1 Muharram.
Pihak Kementerian Agama wilayah setempat, tokoh agama dan para pemangku adat serta seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dilibatkan untuk persiapan hajatan itu. Shalat Istisqa ini juga akan melibatkan seluruh lapisan masyarakat di daerah ini.
Sufrizal mengatakan, penyelenggaraannya akan dipusatkan di Desa Bualemo, Kecamatan Kwandang kata Sufrizal. Rencananya, Bupati Indra Yasin juga akan hadir. "Seluruh aparatur wajib menghadiri doa bersama ini, sebagai wujud dukungan pemerintah daerah terhadap bencana kekeringan yang dihadapi masyarakat," ujar Sufrizal.
Hingga saat ini, penyaluran air bersih di wilayah ekstrim kekeringan terus dilakukan. Selasa (6/10) lalu, telah dilakukan penyaluran air di wilayah Desa Tanjung Karang, Kecamatan Tomilito. Penyalura air bersih dibagikan gratis dengan menggunakan truk tanki air milik Badan Lingkungan Hidup (BLH).