REPUBLIKA.CO.ID, ISRAEL -- Serangan yang dijuluki “lone wolf” oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu muncul karena beberapa hari terakhir negaranya di teror beberapa kejadian. Empat orang, termasuk seorang tentara Israel ditikam dan dilukai dekat markas Tel Aviv, Kamis (8/10).
Penyerang tersebut tewas ditembak oleh tentara Israel lainnya saat mencoba melarikan diri.
"Kami berada di tengah-tengah gelombang teror. Tidak ada solusi ajaib dan tindakan [kita ambil] tidak akan menghasilkan hasil yang instan, namun dengan tekad metodis kita akan membuktikan teror akan dibayar dan kami akan mengalahkannya ," kata Netanyahu dalam sebuah konferensi pers, dengan para pejabat keamanan atas yang pro dengannya. dikutip dari Al Jazeera, Kamis (8/10).
Empat warga Israel telah tewas dalam penusukan di Yerusalem dan penembakan di Tepi Barat yang diduduki dalam sepekan terakhir. Dalam kejadian yang berlangsung, setidaknya tiga warga Palestina telah ditembak mati dan ratusan terluka dalam bentrokan dengan pasukan keamanan, memicu kekhawatiran eskalasi.