REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan rencana impor beras dari Vietnam dilakukan sebagai langkah antisipasi pemerintah terhadap pasokan beras saat ini. Sebab, saat ini Indonesia sedang menghadapi ancaman El Nino yang dapat mempengaruhi produksi hasil panen beras.
"Ini kan unsur kehati-hatian kita dalam menghadapi El Nino. Unsur kehatian musti ada cadangannya," kata Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (12/10).
Mantan ketua umum Partai Golkar itu menerangkan, kesepakatan impor beras ini sesuai hasil rapat Presiden Joko Widodo dengan para menterinya. "Ada prosesnya kan sudah lama, itu sudah sesuai dalam rapat dengan presiden dan menteri. Itu untuk menjaga kehati-hatian supaya kalian nanti tidak kesulitan dalam bulan November Desember ini. Kehati-hatian," terang JK.
Seperti diberitakan The Saigon Times, media asal Vietnam, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam menyatakan Vietnam telah memenangkan kontrak untuk memasok beras sebanyak 1 juta ton ke Indonesia.
Direktur Thinh Phat Co Ltd Lam Anh Tuan menyatakan, beras untuk Indonesia terdiri dari 750 ribu ton dengan kualitas patahan 15 persen dan 250 ribu ton beras dengan patahan 5 persen atau beras premium. Beras tersebut akan dikirimkan Vietnam selama enam bulan, mulai Oktober hingga Maret tahun depan.