Kamis 15 Oct 2015 17:04 WIB

NPL Naik, Prospek Bank DKI Turun

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Winda Destiana Putri
Bank DKI
Bank DKI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Naiknya rasio kredit bermasalah membuat prospek BPD DKI Jakarta (Bank DKI) turun dari stabil menjadi negatif.

Perbaikan prospek bisa terjadi jika bank milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini memperbaiki kualitas aset mereka secara sinambung.

Dalam penjelasannya, analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Imelda Rusli, belum lama ini mengatakan, peringkat Bank DKI di idAA- dengan revisi prospek dari stabil menjadi negatif.

Peringkat obligasi subordinasi Tahap II/2014 di idA+. Ini berlaku hingga 1 Maret 2016 mendatang.

Revisi prospek dilakukan karena peningkatan risiko NPL dan pembiayaan dalam pengawasan khusus (SML) yang naik. Prospek bisa naik kembali menjadi stabil jika kualitas aset diperbaiki berkesinambungan didukung perbaikan profil keuangan secara keseluruhan. Peringkat bisa turun kalau upaya perbaikan tidak berarti sehingga perlemah profil bank.

NPL Bank DKI tercatat naik menjadi 7,3 persen per Juni 2015 dari 4,4 di akhir 2014. SML juga meningkat menjadi 5,2 persen dari 2,1 persen untuk periode yang sama.

''Ini menekan kualitas aset keseluruhan,'' kata Imelda.

Praktik loan underwriting masa lalu dan ekonomi nasional yang lemah membuat kualitas aset memburuk. NPL meningkat dikontribusikan oleh debitur besar di korporasi. Pencadangan yang naik juga menekan laba.

Manajemen Bank DKI diniliai sudah melakukan perbaikan dengan membertuk satgas percepatan restrukturisasi dan pemulihan NPL.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement